Di
susun oleh :
Moh. Iskandar
Moh. Ridwan
Anis fitriyah
Nor holisa safitri
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, hidayah serta inayah Nya, penulis dapat merampungkan makalah ini. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak memberikan informasi
kepada penulis sehingga terselesaikan tugas makalah ini. yang berjudul “HALOGEN” .
Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak
kusairi, selaku pembimbing kami dalam merampungkan makalah ini. Serta penulis
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman karena banyak membantu dalam
merampungkan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif kepada para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Pamekasan, 06-11-2012
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR
ISI .......................................................................................................
BAB
I : PENDAHULUAN
Latar belakang ..........................................................................................
Rumusan masalah .....................................................................................
Tujuan .......................................................................................................
BAB
II : PEMBAHASAN
Pengertian
halogen ...................................................................................
Kelimpahan
dialam ...................................................................................
Sifat fisis dan
sifat kimia ..........................................................................
Pembuatan ................................................................................................
Kegunaan ..................................................................................................
BAB
III : PENUTUP
Kesimpulan ...............................................................................................
Saran .........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam dunia ini terdapat berbagai golongan seperti
golongan halogen di mana halogen merupakan golongan VIIA yang berperan sangat
penting bagi kita dalam pembuatan garam karena golongan ini dapat bereaksi dengan logam membentuk suatu garam dalam
golongan halogen ini tedapat beberapa unsur seperti unsur klorin dimana unsusr
ini ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat
penguapan air laut di masa lalu shingga orang ahli parancis melakukan suatu
penelitian dan berhasil menemukan suatu golongan yang dapat membentuk garam..
Maka dari itu saya ingin sekali untuk membuat suatu
makalah yang berjudul halogen agar dapat mengetahui lebih mendetail apa itu
halogen dan apa kegunaanya halogen tersebut.
B. Rumusan masalah
1.
Bagaiamana
kelimapahan halogen di alam…?
2.
Apa saja sifat fisis dan sifat kimia halogen…?
3.
Apa kegunaan halogen…?
4.
Bagaiman pembuatan halogen…?
C. Tujuan
1.
Agar
mengetahui kelimpahan halogen di alam.
2.
Supaya mengetahui apa saja sifat sifis dan sifat
kimia halogen.
3.
Agar mengetahui kegunaan halogen.
4.
Agar mengetahui pembuatan halogen.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang
lebih dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang
mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵.
Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis
dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes
yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat
bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur
nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan
secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas
mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau
dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama hingga
membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut
ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah
golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi
elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur
yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur
Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas
B.
Kelimpahan Dialam
halogen (bahasa
Yunani : Pembentuk garam) karena sifatnya yang mudah sekali bereaksi terutama
dengan logam membentuk garam. Karena sifatnya yang reaktif, maka halogen hanya dijumpai dalam bentuk
senyawa. Kelimpahan halogen akan
dijelaskan di bawah ini.
1. Fluorine.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6,
dan fluorapatit Ca(PO4)3F.
dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan
garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk
menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 -->
CaSO4 + 2HF
2. Klorin. Terdapat
dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa
klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk
akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar
30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui
elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada
anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin. Terdapat
dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan
garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 -
5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas
4. Iodine. Terdapat
dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil
pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di
Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari
natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3
dengan reaksi sebagai berikut : 2IO3-
+ 5HSO3- --> I2 + 3HSO4-
+ 2SO42- + H2O
C.
Sifat Fisis Dan Sifat Kimia
F
Sifat
fisika

F
Sifat
kimia
Kereaktifan Halogen
F(g) + e F-(g) -> H = -328 kJ
Cl(g) + e Cl-(g) -> H = -349 kJ
Pada reaksi diatas kita dapat melihat, bahwa afinitas electron unsur halogen berkurang dari atas ke bawah, yaitu klorin ke iodine. Hal itu terjadi karena bertambahnya jari – jari atom, akan tetapi H (energi) fluorin lebih rendah dibandingkan klorin, penyimpangan ini terjadi karena kecilnya atom fluorin , yang membuat gaya tolak menolak antar electron.
Reaksi – reaksi pada Halogen
Halogen adalah unsur yang sangat reaktif. Unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur, bahkan gas muia. Bahkan, zat yang tahan api seperti, air dan asbes dapat terbakar dalam gas fluorin.
a. Reaksi dengan logam
b. Reaksi dengan Hidrogen
c. Reaksi dengan nonlogam
d. Reaksi dengan hidrokarbon
e. Reaksi dengan air
f. Reaksi dengan basa
g. Reaksi antar halogen
Daya Oksidasi Halogen
Eo F2 = +2,87 v
Eo Cl2 = +1,36 v
Eo Br2 = +1,06 v
Eo I2 = +0,54 v
F(g) + e F-(g) -> H = -328 kJ
Cl(g) + e Cl-(g) -> H = -349 kJ
Pada reaksi diatas kita dapat melihat, bahwa afinitas electron unsur halogen berkurang dari atas ke bawah, yaitu klorin ke iodine. Hal itu terjadi karena bertambahnya jari – jari atom, akan tetapi H (energi) fluorin lebih rendah dibandingkan klorin, penyimpangan ini terjadi karena kecilnya atom fluorin , yang membuat gaya tolak menolak antar electron.
Reaksi – reaksi pada Halogen
Halogen adalah unsur yang sangat reaktif. Unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur, bahkan gas muia. Bahkan, zat yang tahan api seperti, air dan asbes dapat terbakar dalam gas fluorin.
a. Reaksi dengan logam
b. Reaksi dengan Hidrogen
c. Reaksi dengan nonlogam
d. Reaksi dengan hidrokarbon
e. Reaksi dengan air
f. Reaksi dengan basa
g. Reaksi antar halogen
Daya Oksidasi Halogen
Eo F2 = +2,87 v
Eo Cl2 = +1,36 v
Eo Br2 = +1,06 v
Eo I2 = +0,54 v
D.
Pembuaatan
F
Pembuatan dalam industry
Flourin
diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (
KHF2 ) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu
sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baj dengan katode baja dan
anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2yang
terbentukakan menoksidasinya.
KHF2àK+ + HF2-
HF2àH+ + 2F-
Katode : 2H+ + 2e-àH2
Anode : 2F-àF2 + 2e-
Untuk mencegah kontak ( reaksi ) antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk digunakan diafragma berupa monel ( sejenis campuran logam ).
KHF2àK+ + HF2-
HF2àH+ + 2F-
Katode : 2H+ + 2e-àH2
Anode : 2F-àF2 + 2e-
Untuk mencegah kontak ( reaksi ) antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk digunakan diafragma berupa monel ( sejenis campuran logam ).
E.
Kegunaan
F
Fluor
Asam flourida digunakan untuk mengukir
(mengetsa) gelas.
Reaksi : CaSiO3 +
8HF → H2SiF6 + CaF2 + 3H2O
Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6
) digunakan untuk bahan campuran pasta gigi.
Natrium fluorida ( NaF ) untuk
mengawetkan kayu.
Belerang hexafluorida ( SF6
) sebagai insulator.
Kriolit ( Na3AlF6
) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium.
Freon-12 ( CF2Cl2
) sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC.
Teflon digunakan sebagai pada peralatan
mesin.
F
Klorin
Asam klorida ( HCl ) digunakan pada
industri logam. Untuk mengekstrasi logam tersebut.
Natrium klorida ( NaCl ) digunakan
sebagai garam dapur.
Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk
tanaman.
Amoniumklorida ( NH4Cl )
sebagai bahan pengisi batu baterai.
Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan
sebagai pengelontang ( breaching agent ) untuk
kain dan kertas. ClO‑ + zat
pewarna → Cl- + zat tak berwarna
CaOCl2/( Ca2+ )(
Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur
klor.
Kalsium hipoklorit ([Ca( OCl2 )2
] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
Kalium klorat (KCl) bahan pembuat
mercon dan korek api.
Seng klorida (ZnCl2) sebagai
bahan pematri (solder).
F
Bromin
Natrium bromide (NaBr)sebagai obat
penenang saraf
Perak bromide(AgBr)disuspensikan dalam
gelatin untuk film fotografi
Metil bromide(CH3Br)zat
pemadam kebakaran
Etilen dibromida(C2H4Br2)ditambahkan
pada bensin untuk mengubah Pb menjadi PbBr2.
F
Iodin
Sebagai obat antiseptic
Mengidentifikasi amilum
Kalium Iodat(KIO3)ditambahkan
pada garam dapur
Iodoform(CHI3)merupakan zat
organic
Perak Iodida(AgI)digunakan dalam film
fotografi.
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Kita
sebagai orang pelajar wajib menuntut berbagai ilmu yang ada di dunia ini agar
kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas, sehingga kita
tidak terkejut ketika terjun ke dunia pendidikan atas (kuliyah).
DAFTAR
PUSTAKA
untung
tri haryanto, 2006, kimia SMA kelas XII,
karanglo: viva pakarindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar